Senin, 19 Januari 2015

Nyanyian burung di tengah udara sejuk sekitar Irigasi, Kel Bekasi Jaya, Jawa Barat. menemani Elman saat menengok perkebunan yang ia rintis sejak 2009 lalu. “Di sini kebun saya,” ujar Elman kepada Pelajar saat berkunjung ke kebun yang diisi buah-buahan merah siap panen miliknya.

Awalnya Elman tidak pernah berpikir akan menuai sukses dari bisnis agrobisnis seperti sekarang. “Dulu saya cuma ingin berkebun, tidak kepikiran sampai seperti ini,” katanya.

Usaha yang didirikan pria 52 tahun itu kini mampu bersaing dengan perkebunan lain untuk menyuplai buah-buahan di gerai-gerai retail modern di Ibu Kota. “Sekarang sudah ada sekitar 3 gerai yang kami suplai di Jakarta,” katanya semringah.

Perjalanan bisnis Elman dapat menjadi contoh bagi para petani lain. Mengawali karier bisnisnya dengan menjual hasil kebunnya ke pasar-pasar tradisional dan induk, kini Elman bahkan dapat mengekspor hasil kebunnya ke berbagai negara, “Kemarin terakhir ke Singapura,” katanya.

Mengawali bisnis setelah keluar dari salah satu universitas di Jawa Barat, Elman berusaha mencari penghasilan sendiri untuk membantu keluarganya. “Saya sudah mau pensiun,” katanya tertawa. Dengan modal Rp 750 ribu dia mulai menanam nangka, yang buahnya dijual kepada orang-orang di sekitar desanya.

“Waktu itu belum ada uang untuk membuka lahan,” katanya. Setelah memiliki tabungan sendiri, Elman membeli sepetak lahan dengan modal Rp 6 juta yang kemudian ia tanami bermacam buah. Awalnya cuma buah lokal. Ia belum mengenal buah dengan bibit impor. Elman juga belum tahu bagaimana cara bercocok tanam yang benar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar