Pohon Cecendet (Physalis minima Linn)

Nama umum
Indonesia   : Rumput meranti, sengkepok (Dayak), cecendet (sunda)
Melayu      : letup, letup-letupan
Pilipina      : Pantug-pantugan, Unti-untihan






Klasifikasi Tanaman
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Spermatophyta
Sub divisi  : Angiospermae
Kelas        : Dicotyledonnae
Ordo         : Solanales
Famili        : Solanaceae
Marga       : Physalis
Spesies     : Physalis angulata L.


Khasiat Ciplukan 
1. Mengobati Influenza - Tanaman 9-15 gram direbus, minum. Penetral racun untuk influenza, 3 pohon dipotong 5 cm, rebus didalam 4 gelas air, sisakan 2 gelas, saring, minum.

2. Mengobati Sakit Tenggorokan - Tanaman 9-15 gram direbus, diminum.

3. Mengobati Batuk Rejan (Pertusis) - Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.

4. Mengobati Bronchitis - Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.

5. Mengobati Gondongan (Parotitis) - Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.

6. Mengobati Pembengkakan Buah Pelir (Orchitis) - Tanaman 9-15 gram, direbus, diminum.

7. Mengobati Bisul - Daun ciplukan 1/2 genggam dicuci, digiling halus, diturapkan pada bisul dan sekelilingnya, lalu dibalut. diganti 2X sehari.

8. Mengobati Borok - Daun ciplukan 1/3 genggam dicuci, digiling halus, ditambah air kapur sirih secukupnya untuk menurap borok. Diganti 2X sehari.

9. Mengobati Kencing Manis (Diabetes Mellitus) - Tanaman direbus dengan 3 gelas air jadi 1 gelas, saring dan minum.

10. Mengobati Sakit Paru-Paru - Tanaman ciplukan lengkap direbus dengan 3-5 gelas air mendidih, saring, minum airnya 3X sehari 1 cangkir.

11. Mengobati Ayan - Buah ciplukan 8-10 butir dimakan setiap hari

12. Mengobati Pembengkakan Prostat - Tanaman 9-15 gram rebus dan minum


    Sejak lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.

    Baedowi [1998] telah melakukan penelitian terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg BB dapat mempengaruhi sel ß insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan.

    Januario et al. (2000) telah menguji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg.mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg.mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.

       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar